a. Bagaimana bentuk indonesiaku ?
b. uh
A. Bagaimana bentuk indonesiaku ?
INFROMASI UMUM PETA
Judul peta: Dalam setiap peta perlu ada judul untuk menginformasikan jenis peta.
Arah mata angin: sebagai alat bantu untuk menentukan arah mata angin dari peta.
Skala: perbandingan ukuran besarnya gambar dengan keadaan yang sebenarnya.
Simbol: tanda pada peta untuk mewakili kondisi sesungguhnya. Contoh simbol gunung, sungai, kota provinsi, kabupaten, dan sebagainya.
Legenda: menjelaskan keterangan simbol pada suatu peta (atau bisa juga pada gambar lainnya).
Peta sisipan: peta yang lebih detail yang disisipkan pada peta utama. Pada contoh peta di atas disisipkan peta Kota Mataram yang lebih jelas sebagai ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tata warna: penjelasan simbol warna sebagai penggambaran keadaan tempat di sebuah peta. Seperti warna biru untuk menggambarkan wilayah perairan, hijau untuk dataran rendah, dan kuning sampai ke coklat untuk dataran tinggi.
Letak Geografis Indonesia
Letak geografis adalah lokasi suatu tempat berdasarkan keadaannya di atas permukaan Bumi.
Negara Maritim
Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan atau memiliki kawasan laut yang luas. Ciri-ciri negara maritim, yaitu:
1. Memiliki wilayah laut.
2. Memanfaatkan laut untuk kesejahteraan rakyat.
3. Memiliki transportasi laut.
4. Memiliki perdagangan laut.
5. Memiliki armada militer laut untuk menjaga kedaulatan laut di wilayahnya
Laut Indonesia
Laut Indonesia yang luas memiliki banyak sekali manfaat, di antaranya:
1. Sumber ikan dan makanan laut lainnya.
2. Tempat wisata laut atau wisata bahari.
3. Energi alternatif, seperti pembangkit listrik tenaga angin.
4. Penghubung antarpulau.
5. Sumber daya lepas pantai, seperti minyak bumi dan gas bumi
6. Sumber garam.
7. Sumber & ilmu dan penelitian di bidang kelautan
Negara Agraris
Negara agraris adalah negara yang sebagian besar rakyatnya bermata pencaharian dengan bercocok tanam. Dengan wilayah daratan yang luas, penduduk di negara agraris dapat mengolah tanah untuk dimanfaatkan menjadi lahan-lahan pertanian dan perkebunan. Hasil bercocok tanaman ini dapat dijadikan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Ciri-ciri negara agraris di antaranya:
1. Memiliki wilayah daratan yang luas sehingga bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
2. Memiliki sawah, ladang, dan kebun yang luas.
3. Masyarakatnya memenuhi kebutuhan hidupnya dan berkegiatan ekonomi dari hasil pertanian.
4. Umumnya, negara agraris juga berkaitan dengan bidang peternakan karena pakan ternak yang baik juga dapat dibuat dari hasil pertanian
Budaya Maritim dan Budaya Agraris
Masyarakat yang tinggal di daerah maritim maupun agraris, tentunya memiliki budaya yang dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat dan kondisi alam daerahnya, yaitu budaya maritim dan budaya agraris. Hasil budaya bisa berupa benda (pakaian, alat-alat pekerjaan, alat permainan, rumah, alat transportasi), makanan, dan permainan tradisional.
Berikut contoh-contoh budaya dari masyarakat maritim dan agraris.
Pasar Ikan
Pasar ikan terbentuk dari kebutuhan masyarakat pantai untuk dapat menjual hasil tangkapan mereka. Dengan adanya pasar ikan, masyarakat lain juga dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan mereka akan hasil laut.
Alat pemotong dan penumbuk padi
Alat ini dibuat untuk mempermudah petani dalam melakukan panen dan pengolahannya.
Contoh Soal & Jawaban Asesmen Formatif IPAS BAB 5 Kelas 5 Kurikulum Merdeka
- Informasi Spasial: Peta memberikan informasi tentang lokasi, bentuk, dan ukuran suatu tempat. Hal ini membantu kita untuk memahami hubungan spasial antara tempat-tempat yang berbeda.
- Navigasi: Peta membantu kita untuk menemukan jalan dan menentukan arah. Kita dapat menggunakan peta untuk merencanakan perjalanan, mencari objek wisata, atau menemukan lokasi penting lainnya.
- Analisis: Peta dapat digunakan untuk menganalisis berbagai data, seperti data demografi, data ekonomi, dan data lingkungan. Hal ini membantu kita untuk memahami pola dan tren yang ada di suatu wilayah.
- Pendidikan: Peta digunakan dalam pembelajaran untuk membantu siswa memahami konsep-konsep geografis. Peta dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai topik, seperti sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan alam.
- Komunikasi: Peta digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Peta dapat digunakan untuk menjelaskan rencana, menunjukkan lokasi suatu tempat, atau menceritakan suatu kisah.
- Jumlah Pulau yang Sangat Banyak
- Persebaran Pulau yang Luas
- Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
- Budaya dan Adat Istiadat yang Beragam
- Keterkaitan Antar Pulau
- Flora dan Fauna yang Beragam
- Suku Bangsa dan Budaya yang Beragam
- Aktivitas Ekonomi yang Beragam
- Topografi yang Beragam
- Iklim Tropis
- Letak Geografis
- Kondisi Alam yang Beragam
- Evolusi dan Spesiasasi
- Menjaga Kualitas Udara
- Menjaga Sumber Air
- Menyediakan Berbagai Sumber Daya Alam
- Habitat bagi Keanekaragaman Hayati
- Tempat Wisata Alam
- Sumber Penelitian dan Pendidikan
- Mencegah penggundulan hutan liar: Penebangan pohon secara liar dapat merusak habitat flora dan fauna. Kita perlu melaporkan aktivitas penebangan liar kepada pihak berwenang.
- Melakukan reboisasi: Penanaman kembali pohon di kawasan hutan yang gundul dapat membantu memulihkan habitat flora dan fauna.
- Menjaga kebersihan hutan: Membuang sampah pada tempatnya dan tidak membakar hutan merupakan cara untuk menjaga kebersihan hutan dan mencegah kerusakan habitat flora dan fauna.
- Tidak membeli hewan liar: Permintaan akan hewan liar mendorong perburuan liar. Hindari membeli hewan liar, baik untuk peliharaan maupun untuk tujuan lainnya.
- Melaporkan aktivitas perburuan liar: Laporkan kepada pihak berwenang jika melihat aktivitas perburuan liar.
- Mendukung program konservasi: Mendukung program konservasi hewan liar, seperti penangkaran dan pelepasliaran hewan liar ke alam liar.
- Pendidikan lingkungan: Memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian flora dan fauna.
- Kampanye dan sosialisasi: Melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara-cara menjaga kelestarian flora dan fauna.
- Melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian: Melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian flora dan fauna, seperti program penghijauan dan penangkaran hewan liar.
- Membuat undang-undang dan peraturan yang melindungi flora dan fauna: Undang-undang dan peraturan ini harus mengatur tentang perburuan liar, perdagangan hewan liar, dan penebangan hutan liar.
- Menegakkan hukum dengan tegas: Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar undang-undang dan peraturan tentang flora dan fauna sangatlah penting untuk melindungi kelestarian flora dan fauna.
- Berbagi informasi dan pengetahuan: Berbagi informasi dan pengetahuan dengan negara lain tentang upaya pelestarian flora dan fauna.
- Mendukung program konservasi internasional: Mendukung program konservasi internasional yang bertujuan untuk melindungi flora dan fauna langka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar